Kita di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna..... tetapi belajar untuk mengerti seseorang yang tidak sempurna.... yang akan menjadikan kita lengkap dan merasa sempurna
11.8.10
Maka itu, dokumentasikanlah....
30.7.10
Rujak Serut
Rujak serut ini merupakan rujak favorit kami, cara membuatnyapun sangat mudah.
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
2 buah bengkuang
2 buah kedondong
2 buah ubi merah
2 buah mangga Indramayu
4 buah apel Malang
1/2 buah pepaya mengkal
1/2 buah nanas
6 buah jambu air merah
15 buah jeruk peras
Gula pasir secukupnya direbus hingga mendidih
Cabai merah sesuai selera direbus dahulu
Cabai rawit sesuai seleradirebus dahulu
Garam secukupnya
Terasi secukupnya
Cara membuat:
1. Setelah cabai merah dan cabai rawit direbus, diuleg bersama garam dan dan terasi.
2. Semua buah diserut kecuali jambu air, nanas dan jeruk
3. Jambu air dan nanas dipotong dadu kecil-kecil
4. Jeruk diperas, diambil airnya saja
5. Buah-buahan yang diserut dan potongan jambu air dicampur menjadi satu, diaduk semuanya
6. Setelah buah-buahan diaduk, kemudian masukkan air perasan jeruk, ulegan cabai dan garam, serta rebusan air gula pasir.
7. Semua bahan diaduk menjadi satu, setelah rasanya cukup masukkan ke dalam kulkas.
8. Lebih sedap bila disantap dan dihidangkan selagi dingin
28.7.10
neng Dara ultah
21.7.10
Itulah keseimbangan
Kita gak bisa menghindarinya, hanya memahaminya supaya janganlah terlalu sombong dengan kebahagiaan yang didapat dan juga janganlah terlalu berlarut dengan kesedihan yang ada, karena Allah maha pengasih dan maha adil.
Sang Maha Pencipta punya rencana, kita hanya menjalani dan belajar untuk mengatasinya, dan berharap pasti akan ada pelangi setelah kesedihan itu.
3.7.10
resah..
saat syukur belum cukup diucap dari nikmat yang berlimpah,
kenapa raga ini sudah gak sanggup menahan lara yang sedang melanda
25.5.10
neng Dara sembuh
Alhamdulillah neng Dara manisku sudah sembuh dari sakitnya. Hampir dua minggu sakit kulit karena kena virus, memang tidak di seluruh tubuh terkena penyakitnya, hanya di atas lutut kiri kanan, di tangan dan ada beberpa di bagian lainnya. Karena takut penyakitnya menular ke teman-temannya, akhirnya kami mengungsi ke rumah eyangnya.
Neng Dara ... ya neng Dara, tetap cerah ceria walaupun sakit, tetap bermain dan berlari-lari ke sana kemari dengan riangnya, membuat gemes orang yang melihatnya. Sambil teriak kata baru yang baru bisa dia ucapkan; Ibuo.....
Ada yang lebih lucu lagi, kami sudah kembali ke rumah kami yang hangat dan nyaman di Jakarta coret. Sepulang dari kampus, rumah sudah penuh dengan pasukan teman-temannya neng Dara, seperti biasa sambil nunggu aku keluar dari mobil, teman-temannya neng Dara sudah berjejer di teras berikut embak-embaknya, dan mereka dengan ramainya berteriak...bunda..bunda... sementara anakku tercinta dengan teriakan khasnya..IBUO!!!!